Kalau di Australia kamu bisa menemukan kota di bawah tanah yang disebut Coober Pedy. Sementara hal serupa juga bisa kamu temui di Matmata, sebuah kota kecil di selatan Tunisia, Afrika Utara.
Dilansir Atlas Obscura, karena terletak di wilayah beriklim panas, orang-orang Berber dari suku Matmata membangun rumah menyerupai gua. Model rumah bawah tanah di Tunisia sudah dikenal sejak 1970-an.
Suku Matmata membangun rumah gua dengan cara menggali lubang besar di tanah. Setelah itu dibuat lorong-lorong seperti ruangan.
Beberapa lorong-lorong itu terhubung dengan lorong lainnya sehingga membentuk labirin bawah tanah yang sangat unik.
Lubang-lubang yang terbuka bisa berfungsi sebagai halaman, dan kadang-kadang terhubung ke halaman lainnya melalui lorong seperti parit yang membentuk labirin bawah tanah yang besar.
Kabarnya, bangsa Berber telah menggali rumah di tanah dengan cara demikian selama lebih dari seribu tahun.
Selain untuk menghindari dari panas, ada alasan lain kenapa Suku Matmata membuat rumahnya berbentuk menyerupai gua.
Hal ini disebabkan wilayah Matmata pada masa lalu dikuasai oleh penjajah Arab, yang menyebabkan suku Matmata beralih mencari tempat berlindung yang aman.
Suku Matmata di Tunisia Membuat Rumah Gua Bawah Tanah dengan Alat Tradisional
Mereka memilih membangun rumah gua tidak jauh dari wilayah pegunungan. Menariknya lagi mereka membuat rumah-rumah tersebut dengan alat-alat tradisional, karena struktur tanahnya yang lunak dan mudah dibentuk.
Meskipun menggunakan alat sederhana, rumah gua ini memiliki pondasi yang kokoh dan dapat bertahan hingga ratusan tahun, lho. Keren!
arena keunikannya tersebut, permukiman gua bawah tanah di Matmata menjadi destinasi wisata populer bagi wisatawan. Salah satu daya tariknya adalah hotel bawah tanah Sidi Driss yang menjadi lokasi syuting film Star Wars yang ditampilkan sebagai rumah Luke Skywalker.