Dubai merupakan salah satu kota paling kaya raya di Uni Emirat Arab. Hampir semua yang tinggal di Dubai hidup dalam kemewahan dan bergelimang harta. Tak heran jika banyak orang yang menyangka kalau semua yang tinggal di Dubai itu adalah orang kaya.
Namun faktanya tidak demikian, ada orang kaya pasti di sana ada orang miskin. Gambaran itulah yang tersirat dalam hasil jepretan fotografer asal Iran Farhad Berahman yang mendokumentasikan kehidupan buruh Asia Selatan yang bekerja di Dubai.
Farhad mengambil beberapa foto di Sonapur, nama resmi untuk sebuah kamp kerja di pinggiran Dubai yang jauh dari kemewahan dan gedung-gedung pencakar langit.
Sonapur memiliki arti “Kota Emas” dalam bahasa Hindi. Daerah ini merupakan tempat bagi 1.500 pekerja yang sebagian besar berasal dari Pakistan, China dan Bangladesh.
Fotografer berusia 33 tahun itu menjelaskan kalau ada tiga golongan orang di Dubai, yakni emirat, ekspatriat, dan golongan bawah.
Dia juga menceritakan kalau buruh banyak yang dipaksa bekerja ekstra di bawah terik panas matahari yang mencapai 50 derajat Celcius. Paspor mereka ditahan oleh majikannya agar tidak kabur.
Sedangkan menurut hukum di Dubai, tempat kerja harus tertutup ketika suhu sangat tinggi agar para buruh tidak kepanasan dan kondisi kesehatan mereka tetap terjaga.
Mengintip Pinggiran Kota Dubai yang Jauh Dari Kemewahan
Bangunan tempat buruh tinggal pun tidak semewah seperti yan gada di pusat kota. Biasanya buruh tinggal bersama empat orang lainnya dalam satu ruangan yang sempit.