Bagi traveler generasi milenial, tampaknya berwisata ke Penang masih belum lengkap jika tak mengunjungi George Town. Mampir ke George Town belum afdal kalau belum foto-foto bersama muralnya.
George Town adalah rumah bagi peninggalan arsitektur penting dan saksi percampuran budaya yang membuatnya dianggap layak menjadi bagian UNESCO World Cultural Heritage. Kota tuanya merupakan magnet wisatawan. Sementara muralnya adalah skena seni jalanan populer yang tak pernah gagal menarik perhatian traveler asing.
Berawal dari Keinginan Pemerintah untuk Re-branding
Dilansir Culture Trip, wilayah kota tua George Town awalnya adalah pusat peninggalan arsitektur Asia dan Eropa. Gedung-gedungnya mengusung gaya arsitektur Melayu, India, China, hingga Eropa.
Setelah dinobatkan sebagai bagian dari UNESCO World Cultural Heritage Site, Penang semakin bersolek mempercantik diri. Kali ini dengan mural-mural cantik bikinan para seniman jalanan. Pemerintah Malaysia ingin George Town memiliki daya tarik baru bagi wisatawan. Karena itulah mereka mengadakan kompetisi The Marking of George Town
Karikatur dari 52 Kerangka Baja Menjadi Pemula
Mereka mengundang para seniman dan desainer untuk menggodok ide branding bagi fasilitas umum dan bangunan bersejarah kota itu. Gagasan terbaik dimenangkan oleh studio Sculpture at Work. Mereka mendesain karikatur dari 52 kerangka baja dan dari sanalah pergerakan seni jalanan di George Town bermula.
Dilanjutkan George Town Festival dan Ernest Zacharevic
Empat tahun kemudian, George Town mengadakan 2012 George Town Festival. Event tersebut mengundang seniman Lithuania, Ernest Zacharevic untuk menggambar mural bernuansa lokal. Hasilnya adalah mural-mural yang menghiasi lorong dan tembok-tembok kota. Dua di antaranya yang paling populer di antara wisatawan adalah Little Children on a Bicycle and Little Girl in Blue.
Seni Jalanan Mulai Berkembang Pesat
Sejak itu, seni jalanan di George Town semakin berkembang. Tak sedikit pula seniman yang menambahkan mural tanpa izin pemerintah setempat.
Dilansir Penang Monthly, pusat-pusat kebudayaan George Town lantas menjadi tuan rumah berbagai pameran seni. Selain seni dinding, karikatur besi tempa juga mulai menghiasi kota tersebut. Masing-masing menampilkan aspek unik dari sejarah dan kebudayaan George Town.
Jadi Bagian Ritual Wisata para Traveler
Sekarang, mural dan karya-karya seni jalanan tersebut seolah menjadi harta karun bagi para pelancong. Perburuan mural ikonik dan foto Instagram bersamanya sebagai bukti telah menjadi ritual wisata yang diterapkan oleh hampir semua orang yang berkunjung ke George Town. Keunikannya bahkan mulai ditiru kota-kota lain di dunia.