Menurut Euripides, syarat pertama menuju kebahagiaan adalah dilahirkan di kota yang terkenal. Meskipun kebahagiaan itu relatif, nyatanya kota-kota terkenal seperti Athena, Beijing, Roma, New York, Paris dan London selalu menjadi magnet bagi budaya, seni, kekayaan, pengaruh politik, dan populasi manusia selama berabad-abad.
Tapi bagaimana dengan kota-kota kecil yang memiliki warisan dan pengaruh yang tidak kalah besar dari kota-kota tersebut? Berikut 7 kota kecil yang memiliki pengaruh besar terhadap sejarah dunia.
1. Maastricht, Belanda
Maastricht adalah kotamadya dan ibu kota dari provinsi Limburg, Belanda. Nama Maastricht sendiri berasal dari bahasa Latin "Traiectum Ad Mosam" yang mengacu pada jembatan yang dibangun oleh bangsa Romawi di bawah pemerintahan Kaisar Augustus.
Pada awalnya kota ini tidak mendapatkan perhatian dunia, tepat sampai penandatanganan Perjanjian Maastricht pada awal 1990-an. Seperti yang dilansir dari Britannica, perjanjian yang resmi dikenal sebagai "Perjanjian Uni Eropa" ini dianggap sebagai perjanjian paling penting dalam sejarah modern Eropa.
Secara historis, tidak ada perjanjian serupa yang mencangkup bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya yang melibatkan begitu banyak negara. Perjanjian Maastricht ditandatangani pada 7 Februari 1992 dan membuat kota ini dikenal oleh dunia setelahnya.
2. Sighișoara, Rumania
Mungkin kalian belum pernah mendengar tentang kota ini dan mungkin bertanya-tanya mengapa Sighișoara ada di dalam daftar ini. Sekarang, jika kalian pernah membaca tentang Transylvania atau Pegunungan Carpathia, apa hal pertama yang terlintas dalam pikiran kalian? Vlad III, Pangeran Wallachia? Vlad the Impaler? Atau mungkin Drakula?
Hal yang sering diabaikan oleh kebanyakan orang adalah fakta bahwa pria yang menginspirasi Bram Stoker untuk menulis salah satu fiksi horor terlaris sepanjang masa dan memengaruhi industri film di seluruh dunia berasal dari kota kecil ini.
Faktanya, Vlad Ţepeş dilahirkan dan dibesarkan di kota Sighișoara, Rumania. Sedangkan Transylvania, yang sering kita sangka sebagai kota tempat kelahiran Drakula, adalah sebuah wilayah di mana kota Sighișoara berada di dalamnya.
Saat ini, bangunan tempat kelahiran "Drakula" digunakan sebagai restoran bertema museum dengan sebuah menu spesial, steak rare biru yang dilumuri dengan "darah".
3. Arles, Prancis
Pada abad ke-1 SM, Julius Caesar memberikan tanah koloni Yunani yang diambil dari suku-suku lokal ke Legiun Romawi. Akhirnya, tanah ini berkembang menjadi semacam ibu kota kedua Kekaisaran Romawi, Arles, yang dikenal sebagai "The Little Rome of Gaul".
Sesuai dengan ibu kota Romawi, Roma, Arles memiliki sejumlah bangunan publik yang mengesankan. Sebagian besar bangunan bersejarah di dalamnya menjadi bagian dari kehidupan kota sampai hari ini, dan banyak monumen telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Berabad-abad kemudian dan lebih khusus lagi selama abad ke-19, salah satu pelukis post-impresionis terhebat yang pernah ada, Vincent Van Gogh, tinggal dan bekerja di dalam dan sekitar kota Arles.
Dilansir Vincentvangogh.org, ketika Van Gogh memotong telinganya pada tahun 1888, ia dibawa ke Hotel-Dieu, sebuah rumah sakit yang berdiri sejak abad ke-16 dengan taman yang kemudian menjadi inspirasi lukisannya, Hospital in Arles.
Beberapa lukisan terkenal Van Gogh seperti Starry Night over the Rhone juga menggambarkan berbagai lokasi Arles sehingga sering disebut sebagai "Lukisan Arles".
4. Dachau, Jerman
Kota Dachau menjadi terkenal karena terhubung dengan salah satu kejahatan perang paling mengerikan dalam sejarah modern. Kamp konsentrasi Dachau adalah kamp konsentrasi pertama Nazi yang didirikan di Jerman. Kamp ini terletak di sebuah tanah luas bekas sebuah pabrik mesiu di dekat kota Dachau, dari mana ia mengambil namanya.
Menurut History, kamp Dachau awalnya dipakai untuk menyiksa dan membunuh orang Jerman yang menentang rezim Nazi, baru kemudian digunakan untuk menyiksa tawanan dari segala usia dan ras, terutama Yahudi dan berbagai kelompok etnis minoritas lainnya yang diambil dari negara-negara yang ditaklukkan Nazi selama Perang Dunia II.
Kamp konsentrasi Dachau beroperasi sampai runtuhnya Jerman Nazi pada tahun 1945 dan sayangnya ribuan kejahatan brutal terhadap kemanusiaan dilakukan di sana selama perang berlangsung.
5. Olympia, Yunani
Sedikit yang tahu kalau daerah kecil di Yunani ini memiliki sejarah yang luar biasa dan memengaruhi dunia sampai saat ini. Mengutip dari laman Olympic, tradisi menyalakan Api Olimpiade berasal dari Olimpiade Kuno yang berlangsung secara eksklusif di kota Olympia.
Selama Olimpiade Kuno berlangsung, api suci dinyalakan di kota Olympia dan dibiarkan tetap menyala sampai olimpiade berakhir. Tradisi ini pertama kali diperkenalkan ke Olimpiade Modern di Olimpiade Amsterdam pada tahun 1928. Sejak saat itu, api yang menyala melambangkan cahaya roh, pengetahuan, dan kehidupan.
Obor secara tradisional dinyalakan di kota kecil namun bersejarah ini, yang setiap dua tahun sekali (termasuk Olimpiade Musim Dingin) menjadi pusat perhatian dunia. Diperkirakan lebih dari setengah miliar orang di seluruh dunia menonton acara khusus dan estafet obor yang dilaksanakan di sana.
6. Waterloo, Belgia
Waterloo adalah kota yang sangat kecil dan mungkin tidak terlihat menarik bagi banyak wisatawan. Pada kenyataannya, Waterloo adalah salah satu kota paling terkenal dalam sejarah, yang memiliki dampak militer yang tidak perlu dipertanyakan lagi.
Pertempuran Waterloo adalah salah satu pertempuran paling terkenal dalam sejarah militer, dan itu terjadi di wilayah Belgia modern pada 18 Juni 1815. Faktanya, terlepas dari kata Waterloo yang sering disebut, pertempuran tersebut berlangsung tiga mil di selatan kota Waterloo, yaitu di desa Braine-l'Alleud dan Plancenoit di sepanjang Mont Saint Jean Ridge.
Pertempuran Waterloo menjadi kekalahan terakhir sekaligus terbesar dari salah satu pemimpin militer terbaik sepanjang masa, Napoleon Bonaparte, yang menaklukkan sebagian besar Eropa pada tahun-tahun awal abad ke-19.
Saat ini, hampir dua abad kemudian, Waterloo masih digunakan sebagai istilah di seluruh dunia Barat untuk mendefinisikan atau menandai sebuah bencana atau titik balik, terutama di bidang-bidang seperti politik, olahraga, dan tentu saja, militer.
7. Bethel, Amerika Serikat
Kota Bethel, New York, menjadi perhatian dunia pada tahun 1969 ketika hampir 500.000 orang (hampir 100 kali lipat dari populasi kota tersebut) berkumpul di peternakan milik Max Yasgur untuk "Three Days of Peace and Music" atau lebih dikenal sebagai Festival Woodstock.
Festival Woodstock sendiri adalah festival musik rock yang berlanggung selama empat hari — bukan tiga seperti yang direncanakan sebelumnya — yang dimulai pada tanggal 15 dan berakhir pada tanggal 18 Agustus 1969. Festival ini menjadikan Bethel sebagai salah satu tempat paling terkenal di dunia pada musim panas tahun itu.
Jumlah penonton yang hadir di Woodstock diperkirakan enam puluh ribu, walau nyatanya daerah itu dihadiri oleh sekitar setengah juta orang, yang sebagian besar berisi para hippie. Akhir festival ini menciptakan kemacetan terparah dalam sejarah Amerika Serikat dan melumpuhkan banyak jalan utama di New York.
Festival Woodstock masih eksis sampai hari ini, dan masih rutin diselenggarakan hampir 45 tahun setelah festival pertamanya. Woodstock adalah festival musik yang memiliki dampak paling kuat dan berpengaruh dalam sejarah musik, walau pesan anti-perang dan damai di dalamnya tidak pernah benar-benar sampai kepada para "penerima" yang hadir.
Nah, itu tadi 7 kota kecil yang memiliki pengaruh besar terhadap sejarah dunia. Bagaimana, apakah kalian tertarik untuk mengunjungi salah satunya setelah pandemi COVID-19 berakhir?